THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

WelCome

uy,,,tuh jam,,liat gak?


Myspace Clocks, Sagittarius Clocks at WishAFriend.com

Rabu, 08 Oktober 2008

Pramuka

Logo Pramuka sedunia W.O.S.M (World Organization Scout Movement)

Untuk nama sebuah gerakan kepanduan yang ada di Indonesia, lihat Gerakan Pramuka Indonesia.

Pramuka, atau sering juga disebut pandu atau kepanduan (b. Inggris: Scouting) adalah sebuah gerakan pemuda yang telah merambah ke seluruh dunia. Gerakan kepanduan terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual para pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan positif di masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan pendidikan non-formal kepramukaan yang mengutamakan aktivitas praktis di lapangan. Saat ini, terdapat lebih dari 38 juta anggota pramuka dari 217 negara dan teritori.



Sejarah

Kelahiran Gerakan Kepanduan

Gerakan ini dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy's Brigade, mengadakan perkemahan kepanduan pertama di kepulauan Brownsea, Inggris.

Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Ketika itu, pasukannya kalah besar dibandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka internasional.

Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.

Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell sebuah buku karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.

Pertemuannya dengan Seton tersebut mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy's Patrols. Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda ketika itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil, kemudian menunjuk salah satu diantara mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut.

Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses, Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama.

Saat itu Baden-powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa oraganisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.

Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh karena itu, ia merencanakan untuk membentuk sebuah pusat pelatihan kepemimpinan bagi orang dewasa (Adult Leadership Training Center). Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Roverinng to Success for Rover Scouts pada tahun 1922.

Perkembangan Gerakan Kepanduan

Tak lama setelah buku Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka mulai dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia. Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti, mulai dicoba dan diterapkan diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan koloninya.

Unit kepanduan di luar wilayah kerajaan Inggris yang pertama diakui keberadaannya, dibentuk di Gilbraltar pada tahun 1908, yang kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya di Malta. Kanada ialah koloni Inggris pertama yang mendapat ijin dari kerajaan Inggris untuk mendirikan gerakan kepanduan, diikuti oleh Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.Chile ialah negara pertama diluar Inggris dan koloninya yang membentuk gerakan kepanduan. Parade Pramuka pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910. Parade tersebut menarik minat para remaja di Inggris. Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan putri tertarik untuk bergabung dalam kegiatan kepanduan. Pada 1910 Argentina, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Russia, Singapura, Swedia, dan Amerika Serikat tercatat telah memiliki organisasi kepramukaan.

Semenjak didirikan, Gerakan Pramuka yang memfokuskan program pada remaja usia 11-18 tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota bertambah dengan cepat. Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah. Untuk memenuhi keinginan dan ketertarikan para generasi muda pada saat itu, gerakan pramuka menambah empat program dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup keanggotaan gerakan pramuka. Keempat prpogram tersebut meliputi : Pendidikan Generasi Muda usia dini , Usia Remaja, pendidikan kepanduan putri, dan pendidikan kepemimpinan bagi pembina

Program untuk golongan siaga, unit Satuan Karya, dan Penegak/pandega mulai disusun pada akhir tahun 1910 di beberapa negara. Terkadang, kegiatan kegiatn tersebut hanya berawal di tingkat lokal/ ranting yang dikelola dalam skala kecil, baru kemudian diakui dan diadopsi oleh kwartir nasional. Kasus serupa terjadi pada pendirian golongan siaga di Amerika Serikat, dimana program golongan siaga telah dimulai sejak 1911 di tingkat ranting, namun belum mendapatkan pengakuan hingga 1930

sejak awal didirikannya gerakan kepanduan, para remaja putri telah mengisyaratkan besarnya minat mereka untuk bergabung. Untuk mengakomodasi minat tersebut, Agnes Baden Powel- adik dari bapak kepandian sedunia, Robert Baden Powell,pada tahun 1910 ditunjuk menjadi presiden organiasi kepanduan putri pertama di dunia. Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut Rosebud, yang kemudian berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada 1914 .Agnes mundur dari kursi presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olave BAden Powell, Istri dari Lord Baden Powell. Agnes tetap menjabat sebagai wakil presiden hingga ia meninggal pada usia 86 tahun.pada waktu tersebut, kepanduan putri telah diposisikan sebagai unit terpisah dari kepanduan pria, hal tersebut dilakukan menimbang norma sosial yang berlaku saat tersebut. Pada era 90-an, Banyak organisasi kepanduan di dunia yang saling bekerjasama antara unti putra dan putri untuk memberikan pendidikan kepanduan.

Program awal bagi pendidikan pembina diadakan di London pada tahun 1910, dan di Yorkshire pada tahun 1911. Namun, Baden Powell menginginkan pendidikan tersebut dapat dipraktekkan semaksimal mungkin. Hal tersebut berarti bahwa dalam setiap pendidikan diperlukan praktek lapangan semisal berkemah. Hal ini membimbing pembentukan kursus Woodbadge. Akibat perang dunia 1, pendidikan woodbadge bagi para pembina tertunda hingga tahun 1919. Pada tahun tersebut, diadakan kursus woodbadge pertama di Gilwell Park. Pada saat ini, pendidikan bagi pembina telah beragam dan memiliki cakupan yang luas. Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi pembina antara lain : Pendidikan dasar, Pendidikan spesifik golongan, hingga kursus Woodbadge.

Keanggotaan

Scouting 'round the world, 1977 edition

Sampai tahun 2005, terdapat lebih dari 28 juta anggota terdaftar kepanduan putra dan 10 juta anggota te

rdaftar kepanduan putri di seluruh dunia dari 216 negara dan teritori berbeda.

Daftar 20 besar negara-negara dengan jumlah anggota pramuka terbesar:

Negara

Keanggotaan [1][2]

Tahun Berdiri

Kepanduan Putra

Kepanduan Putri

Amerika Serikat

9,500,000

1910

1912

Indonesia

8,100,000

1912

1912

India

3,700,000

1909

1911

Filipina

2,600,000

1910

1918

Thailand

1,400,000

1911

1957

Britania

Raya

1,000,000

1907

1909

Bangladesh

950,000

1920

1928

Pakistan

570,000

1909

1911

Kenya

420,000

1910

1920

Korea

280,000

1922

1946

Kanada

260,000

1908

1910

Jerman

260,000

1910

1912

Jepang

240,000

1913

1919

Italia

210,000

1912

1912

Nigeria

160,000

191

5

1919

Polandia

160,000

1910

1910

Prancis

150,000

1910

1911

Belgia

150,000

1911

1915

Hong Kong

150,000

1914

1916

Malaysia

140,0

00

1911

1916

Gerakan Pramu

ka Indonesia

Presiden SBY Membuka Jambore Nasional VIII-2006

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gerakan Pramuka Indonesia

Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Lambang dari gerakan gerakan ini adalah tunas kelapa karena seluruh bagian dari pohon kelapa bermanfaat. Diharapkan dengan lambang itu, para pramuka bisa memberi banyak manfaat bagi dirinya dan lingkungan sekitar.

Kota Tarakan

Kota Tarakan

Lambang Kota Tarakan
Lambang Kota Tarakan


Peta lokasi Kota Tarakan
Koordinat : 3°14'23"-3°26'37" LU
117°30'50"-117°40'12" BT

Motto: BAIS (Bersih, Aman, Indah, Sehat, dan Sejahtera)

Provinsi

Kalimantan Timur

Ibu kota

{{{ibukota}}}

Luas

250.80 km²

Penduduk

· Jumlah

169.951 (2006)

· Kepadatan

677,6 jiwa/km²

Pembagian administratif

· Kecamatan

4

· Desa/kelurahan

20

Dasar hukum

UU RI No. 29 Tahun 1997

Tanggal

15 Desember 1997

Hari jadi

{{{hari jadi}}}

Walikota

dr. H. Jusuf Serang Kasim

Kode area telepon

0551

APBD

{{{apbd}}}

DAU

Suku bangsa

{{{suku bangsa}}}

Bahasa

{{{bahasa}}}

Agama

{{{agama}}}

Flora resmi

{{{flora}}}

Fauna resmi

{{{fauna}}}

Zona waktu

{{{zona waktu}}}

Bandar udara

{{{bandar udara}}}


Kota Tarakan adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 250.80 km² dan sesuai dengan data Badan Kependudukan Catatatan Sipil dan Keluarga Berencana Kota Tarakan pada bulan Maret 2006 berpenduduk sebanyak 169.951 jiwa. Tarakan adalah sebuah pulau yang terletak di utara Kalimantan Timur.

Semboyan dari kota Tarakan adalah Tarakan Kota BAIS (Bersih, Aman, Indah, Sehat, dan Sejahtera).

Sejarah

Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari bahasa tidung Tarak (bertemu) dan Ngakan (makan) yang secara harfiah dapat diartikan “Tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Selain itu Tarakan juga merupakan tempat pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau.[1]

Era Kerajaan Tidung

Tempo dulu di Pulau Tarakan pernah berdiri sebuah Kerajaan dengan nama Kerajaan Tarakan(Tidung), Pusat pemerintahannya yang pertama adalah didaerah Binalatung dan terus berpindah hingga ke daerah Pamusian.

guitaris t'ebat




Yngwie Malmsteen Legenda Musik Klasik Baru


Yngwie Johan Malmsteen, siapa sih yang gak ngeh dengan nama itu, apalagi buat pencinta musik dan permainan gitar yang memukau. Sebenarnya, dia hanya seorang manusia biasa, sama biasanya dengan kita semua, tapi dengan talenta yang sangat hebat, khususnya maenin gitar dan tidak kalah dengan talenta yang dimiliki oleh Jimi Hendrix, yang ampe saat ini tenar sebagai pelopor permainan gitar modern. Oh ya, ada satu quote yang menarik yang di tempelin di website resmi-nya Yngwie Malmsteen, “The day Jimi Hendrix died, the guitar-playing Malmsteen was born“.

Sedikit flashback ke belakang, dulu waktu belum sama sekali ngeh dengan Yngwie, aku udah cukup sering dengerin lagu-lagu klasik di maenin di televisi, di radio, dan juga di tape recorder tua milik Papa, yang suara-nya udah mulai mendayu-dayu bagai musik melayu karena head-nya udah mulai lemah. Apalagi salah satu nomor dari Johann Sebastian Bach ”Air” From Orchestral Suite No.3 yang merupakan salah satu nomor kesukaan-ku, juga Eine Kleine Nachtmusik -nya Wolfgang Amadeus Mozart, dan beberapa lagu lain-nya (kalau mo denger bisa ke link ini), pokok-nya tiada hari tanpa musik klasik, selain rock ‘n roll dan blues, yang juga musik kegemaran Papa. Heran juga sih kok Papa gak jadi pemusik aja yaks?

Giliran aku masa remajaakil balig™, dan aku udah mulai demen yang namanya gitar, dan lagi seneng-senengnya dengan permainan gitar Ritchie Blackmore dan Eddie Van Halen, dimasa inilah aku mendengar untuk pertama kali-nya musik klasik yang aneh, unik, menarik, kenceng, tapi indah waktu lagi nangkringnongkrong dengan temen-temen di studio band, bener-bener bingung waktu itu dan terus terang gak yakin kalau itu emang musik klasik. Sontak, aku langsung tanya ke orang yang muterin, kalau tidak salah judul-nya “Vivace” yang diputer ama bang Yayak, temen-ku, seorang gitaris top di kota-ku, yang waktu gitaris Mr.Big-Paul Gilbert dateng ke kota-ku, dia jadi gitaris pembuka. Usut punya usut, musik ini dimaenin ama orang yang waktu itu menurut-ku namanya aneh, nama kok Yngwie Malmsteen gitchu lho, gak jelas itu orang dari mana. Belon lagi dengan bahasa asing-ku yang belepotan makin susah kan aku ngeja nama yang satu ini. Kalau mo denger prolog lagu-nya bisa klik pada link ini

Dasar emang udah demen sama musik klasik, mulai aku cari tahu keberadaan musik yang dimainkan Yngwie Malmsteen ini, dan akhir-nya nemu kalau genre yang di-usung-nya itu namanya Neo-Classical Metal,

sebuah aliran musik pecahan dari heavy metal yang menggunakan komposisi dan elemen-elemen musik klasik sebagai dasar, kemudian dibumbui dengan tekhnik improvisasi yang menekankan pada kecepatan dan ketepatan tempo.

Satu Kata Hebat !!!. Komposisi musik klasik yang biasanya dimainkan dengan tempo yang berubah-ubah dan njelimet, dimainkan dengan sangat indah-nya lewat permainan jari-jemari-nya di atas fretboard gitar, pantas aja dia dijuluki sebagai si “Jari Setan” di dunita per-gitar-an, karena berdasarkan hasil survey, kecepatan dan ketepatan-nya dalam memainkan nada-nada dengan gitar belum ada yang menyamain ampe sekarang. Katanya sih dia punya formula untuk tekhnik arpeggio-nya yang dikenal dengan tekhnik shred, sayang-nya ampe hari ini, otak-ku masih belum mampu untuk memahami formula tersebut :mrgreen:

Dari situlah perburuan-ku dengan lagu-lagu-nya Yngwie tepat dimulai, dan mulai paham dan ngeh bahwa ternyata ohhh yang namanya Neo-Classical Metal itu ternyata seperti ini. Beberapa nomor yang bikin aku gregetan dan bikin darah mendesir tiap kali denger lagu dari Yngwie Malmsteen ini adalah:

  • Carry On Wayward Son - Album Inspiration
  • Overture 1383 - Album Rising Force Marching Out
  • Faster Than The Speed Of Light - Odyssey
  • Blitzkrieg - Album Rising Force Alchemy
  • Like an angel (For april) - Album Facing The Animal

Sangat, sangat pantas kalau aku julukin dia sebagai legenda baru musik klasik yang gak kalah dengan Johan Sebastian Bach, Wolfgang Amadeus Mozart, atau Johann Strauss sekalipun, dengan kemampuan-nya menggabungkan komposisi musik klasik yang secara komposisi sangat kompleks, dengan permainan gitar modern. Dan bukan, bukan hanya permainan gitar-nya saja yang keren, lirik-lirik dari lagu yang diciptakan-nya sendiri juga penuh dengan makna yang dalam

Ini aku kutipkan lirik dari lagu-nya yang berjudul I’m My Own Enemy dari album Fire and Ice:

From now on I’m dancing with myself

To the sound of a blue and broken string
Left behind with a dust upon a shelf
The remains of a long forgotten song

All that we had but now again
I stand alone all love has an end

You cannot see this is my destiny
I’m my own enemy
In my life there wsw no-one like you
You cannot see this is my reality
I’m my own enemy
In my life there was no’one like you

From now on I’m sleeping with my shadow
In the night my thoughts can be my own
All the pain and all this endless sorrow
I miss you more than I will ever know

Holding you never again
It cannot be all love has an end

You cannot see this is my destiny
I’m my own enemy
In my life there was no-one like you
You cannot see this is my reality
I’m my own enemy
In my life there was no’one like you

Now I know there is no-one tha is waiting
At the end of that long and widing road
Memories in the dead of night are calling
All the way I carry on my heavy load

All that we had but now again
I stand alone all love has an end

You cannot see this is my destiny
I’m my own enemy
In my life there was no-one like you
You cannot see this is my reality
I’m my own enemy
In my life there was no’one like you